Home » » Merajut Mimpi Anak-Anak Pedesaan

Merajut Mimpi Anak-Anak Pedesaan


Apa mimpi adik-adik setelah lulus dari Paket B ini? Suasana hening memenuhi ruangan itu saat seorang tutor Kejar Paket B menyampaikan pertanyaan tersebut pada Siswa-siswinya, Seolah penasaran dengan tingkah laku siswa-siswi tersebut tutor itu pun bertanya kembali. Ada yang mau masuk kuliah seperti kakak dulu? Lagi-lagi yang ditanya pun hanya terdiam sambil mengulum senyumnya. Entah karena malu atau memang mereka tidak berani bermimpi akan melakukan apa setelah sekolah nanti. Namun keheningan itu akhirnya pecah juga oleh tawa siswa-siswi tersebut setelah tutor menanyakan tentang berapa orang yang sudah dipersiapkan oleh orang tuanya untuk menikah setelah lulus nanti. Kejar Paket B yang ruangan belajarnya berada di sebuah Sekelah Dasar yang berada di ujung utara Kabupaten Sragen, mungkin berbeda dengan yang ada di daerah lainnya. Tempat kegiatan belajar ini dibentuk karena banyaknya anak usia sekolah di daerah tersebut yang sudah bekerja. Memang rata-rata mereka tidak bekerja secara formal di sebuah perusahaan tertentu. Namun mereka bekerja sampingan dengan membantu orang tuanya yang mayoritas adalah petani. Misalnya saja Awit, siswa ini sebelumnya tidak melanjutkan sekolahnya setelah lulus SD. Setiap hari ia sudah terbiasa membantu orang tuanya bekerja di ladang dan sawah. Faktor lainnya adalah karena keterbatasan biaya.

Tutor-tutor Kejar Paket B PKBM ”Mekarsari” yang sebagian besar adalah warga desa setempat, mereka sudah paham dengan kondisi tersebut. Mungkin keadaan itulah yang membuat para tutor memiliki semangat tinggi, bahwa mereka harus berperan serta untuk mengentaskan keterbelakangan dibidang pendidikan untuk masyarakatnya. Sejak tahun 2007 dirintislah Kejar Paket B ”Mekarsari”, hingga akhirnya sesuai dengan berkembangnya waktu dan kebutuhan yang semakin kompleks maka terbentukalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ”Mekarsari” yang berlokasi di pusat Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen, tepatnya di desa Majenang, sedangkan lokasi Kejar Paket B Mekarsari dari sekretarian PKBM masih kurang 20 menit lagi perjalanan kearah utara mendekati perbatasan dengan Kabupaten Grobogan.
Untuk menuju ke lokasi PKBM ”Mekarasari” dari Kota Kabupaten Sragen dibutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan dengan menggunakan Bus mini angkutan pedesaan. Dari data geografi luas wilayah Kecamatan Sukodono adalah 4.555 Ha, terdiri dari 9 Desa dengan jumlah penduduk akhir Juni 2007 adalah 30.911 jiwa ( Laki-laki : 15.099 dan Perempuan : 15.892). Kecamatan Sukodono terletak di sebelah utara ibu kota Kabupaten Sragen dengan jarak + 20 Km, dari Kota Solo + 50 Km
Bagi para pekerja PKBM ”Mekarsari” pekerjaan menuju pelosok pedesaan mungkin sudah menjadi kebiasaan demi terlayaninya masyarakat pedesaan untuk mendapatkan pendidikan. Semangat untuk mencerdaskan masyarakat yang jauh dari sarana pendidikan formal kususnya SMP menjadi motivasi bagi para tutor untuk lebih memberikan pelayananya pada masyarakat.
Awal berdirinya PKBM ”Mekarsari” dilatar belakangi karana rasa prihatin dan kegundahan hati kami, dimana banyak masyarakat di sekitar desa yang setelah tamat Sekolah Dasar tidak dapat melanjutkan ke SMP. Latar belakang dari semua itu adalah karena faktor ekonomi masyarakat yang tidak mampu membayar ongkos transportasi angkutan pedesaan, ditambah lagi kondisi jalan saat itu yang hanya berupa batu makadam untuk menuju ke kota kecamatan. Kami yakin bahwa mereka akan menjadi orang-orang besar dan berguna pada saatnya nanti.
Kerja keras untuk melayani pendidikan terus kami lakukan, berbagai kendala kami hadapi, tantangan yang ada kami jadikan pemacu semangat untuk pelaksanaan program pendidikan dan pemberdayan masyarakat. Pilihan kami untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan menjadi bagian yang sangat strategis, bahwa kami ingin mengentaskan masyarakat dari keterbelakangan di bidang pendidikan. Model pembelajaran yang fleksibel sesuai dengan waktu dan kondisi peserta didik sangat cocok diterapkan karena sebagain besar dari mereka menggunakan waktunya untuk bekerja.


Lembaga yang kami rintis secara mandiri untuk memberdayakan masyarakat melelui pendidikan maka kami juga mengalami berbagai macam kendala dan hambatan. Masalah pembiayaan selalu menjadi kendala bagi kami, tetapi dengan kreatifias dan inovasi serta bantuan dari berbagai isntansi kami dapat bertahan. Bantuan dari Pemerintah, tokoh masyarakat telah kami terima dan kesemuanya itu kami pertanggungjawabkan dengan baik. Karena masyarakatlah yang merasakan semua layanan pendidikan yang kami laksanakan.
Kami juga berusaha untuk melakukan penggalian dana sendiri, karena kami sadar bahwa dana bantuan yang kami terima juga ada batasnya. Maka sejak awal berdiri PKBM ”Mekarsari” sudah melengkapi usahanya dengan membuka warung internet (warnet) yang bermanfaat bagi masyarakat disekitar kami untuk lebih melek teknoni informasi dan pengetahuan umum.
Melalui sepeda motor pembelajaran berharap dan berusaha untuk mulai mengurangi angka-angka putus sekolah dan kita tetap berusaha untuk menjadikan semua ini sebagai pembelajaran. Pada saat nya nanti tidak ada lagi masyarakat yang tidak bersekolah karena faktor ekonomi, jarak dan lain sebagainya.
Inilah mimi, harapan, perjuangan dan kehidupan yang terus akan berjalan. Keberanian kami untuk melangkah karena potensi yang kami miliki cukup besan dan masyarakat sangat membutuhkan untuk memperbaiki kehidupan guna mencapai kesejahteraan. Semoga mimpi-mimpi para anak-anak pedesaan untuk lebih mendapatkan fasilitas pendidikan segera dapat terajut.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di blog kami, jika anda berkenan silahkan tinggalkan komentar. Terima kasih.

 
Support : pkbm | silvasrg | google+
Copyright © 2010-2015.. - All Rights Reserved
Created by Build Blog Published by Mas Munif
Proudly powered by Blogger | Mekarsari